KRITIK SENI RUPA

Pengertian Kritik Karya Seni Rupa  Kritik karya seni adalah kegiatan menanggapi karya seni guna menunjukan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Kelebihan dan kekurangan dalam karya seni tersebut digunakan dalam berbagai aspek serta untuk menunjukan kualitas dari sebuah karya. Selain itu, kritik karya seni juga digunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni.


Orang yang melakukan kritik terhadap sebuah karya seni dan budaya orang lain atau dirinya disebut dengan kritikus. Tanggapan dan penilaian dari seorang kritikus ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat kualitas sebuah karya seni serta dapat mempengaruhi harga jual atau penilaian ekonomis.


Berikut ini merupakan landasan yang harus ada sebelum menyampaikan sebuah kritikan.
*Pengalaman yang cukup dalam materi kritik.
*Keilmuan dan pengetahuan yang relevan.
*Menguasai penerapan metode kritik yang tepat.
*Menguasai media kritik atau kebahasaan yang efektif dan komunikatif.
Sumber⤵:
(http://www.sumberpengertian.co/pengertian-kritik-karya-seni-rupa).


Fungsi kritik seni
1. mengenalkan pada pembaca/pemirsa kritik mengenai karya yang dikritik
2. mengenalkan juga tentang siapa pembuat karyanya
3. menjaga/menentukan standard dan kualitas dari karya-karya seni yang akan dibuat seanjutnya
4. melestarikan tradisi kritik seni sendiri
5. mengetahui kualitas karya seni
6. menambah wawasan pembaca tentang nilai sebuah karya seni
Sumber⤵:
(di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/795571#readmore).


Jenis Kritik Seni


Kritik karya seni mempunyai perbedaan kualitas dan tujuan. Karena perbedaan tersebut, dapat dijumpai perbedaan beberapa jenis kritik karya seni berdasarkan pendekatannya seperti yang disampaikan Fieldman (1967), yaitu;


1. Kritik Jurnalistik (Journalistic Criticism)


Kritik jurnalistik adalah jenis kritik seni yang penilaian atau hasil tanggapannya disampaikan secara terbuka kepada masyarakat melalui media massa. Kritik jurnalistik biasanya sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas sebuah karya seni, terutama karena penilaian atau hasil tanggapannya (kritik) disampaikan melalui media massa.


2. Kritik Populer (Popular Criticism)


Kritik populer adalah jenis kritik seni yang tujuannya untuk konsumsi umum/ masyarakat. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik populer biasanya bersifat umum atau lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya menggunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana sehingga mudah dipahami masyarakat awam.


3. Kritik Keilmuan (Scholarly Criticism)


Kritik keilmuan adalah kritik seni yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kepekaan, serta kemampuan kritikus yang tinggi untuk menilai dan menanggapi sebuah karya seni. Kritik keilmuan umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kemampuannya dalam bidang seni atau kritik yang disampaikan sudah mengikuti metodologi atau kaidah-kaidah kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui jenis kritik ini biasanya dijadikan sebagai referensi bagi para kolektor atau kurator institut seni seperti galeri seni, museum seni, dan balai lelang.


4. Kritik Pendidikan (Pedagogical Criticism)


Kritik pendidikan adalah kritik seni yang bertujuan untuk mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik dan estetik subjek belajar seni. Kritik pendidikan umumnya digunakan di lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas hasil karya seni yang dibuat oleh peserta didiknya. Di sekolah umum termasuk kritik jenis inilah yang digunakan oleh guru dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni.


Selain Keempat bentuk kritik seni di atas, dikenal pula beberapa bentuk kritik, yaitu;


1. Kritik Formalistik


Jenis kritik ini dilakukan melalui pendekatan formalistik, kajian kritik ini ditujukan terhadap karya seni dalam hal susunan aspek-aspek formalnya atau yang berkaitan dengan unsur-unsur pembentuknya. Sebagai contoh dalam hal karya lukis, sasaran kritik ditujukan pada kualitas komposisi unsur-unsur visual seperti garis, warna, tekstur dan sebagainya dalam karya seni tersebut.  Kritik formalistik berkaitan dengan kualitas teknis dan kualitas bahan yang digunakan dalam berkarya seni.


2. Kritik Ekspresivistik


Jenis kritik ini dilakukan melalui pendekatan eksprivistik, pada kritik ini kritikus lebih cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin disampaikan seniman melalui karya seninya. Kegiatan kritik seni ini pada umumnya menanggapi keterkaitan dan kesesuaian antara judul, isi, tema, dan visualisasi objek yang ditampilkan dalam sebuah karya seni.


3. Kritik Instrumentalistik


Jenis kritik ini dilakukan melalui pendekatan instrumentalistik, kritik ini cenderung menilai karya seni berdasarkan kemampuannya dalam mencapai tujuan religius, moral, psikologis atau politik. Pada prakteknya, jenis kritik ini penggunaannya disesuaikan dengan jenis dan tujuan pembuatan karya seni rupanya.


Sumber⤵:
(https://www.senibudayaku.com/2017/03/kritik-seni-rupa-pengertian-jenis-dan-fungsinya.html?m=1#)


Tahapan dalam kritik seni
1. Deskripsi
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-istilah tehnis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pekritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya.


2. Analisis formal
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.


3. Interpretasi
Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya.


4. Evaluasi atau penilaian
Apabila tahap 1 sampai 3 ini merupakan tahapan yang juga umum digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap ke 4 atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:


Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis
Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah
Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya. 5
Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya.


Sumber⤵:
(di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/6174565#readmore).
Kritikus Seni


Kritikus seni atau ialah orang yang melakukan kritik terhadap karya seni orang lain atau dirinya sendiri (self-critic). Idealnya seorang kritikus harus memiliki ketajaman dan sensibilitas indera, pikiran dan perasaan. Ketajaman dan sensibilitas tersebut terintegrasi dalam satu kapasitas reasoning dan creative, jika dilandasi : 


1.)keilmuan dan pengetahuan yang relevan.
2.)pengalaman yang memadai dalam dunia pergaulan materi kritik menguasai .
3.)media kritik (kebahasaan yang efektif dan komunikatif)
menguasai aplikasi metoda kritik yang optimal.


Sumber⤵:
(http://sen1budaya.blogspot.com/2013/08/kritikus-seni.html?m=1).


Comments

Popular posts from this blog

PENYELENGGARAAN SEBELUM PAMERAN KARYA SENI

PEMBUATAN GANTUNGAN KUNCI FIBERGLASS